Saturday, 6 June 2015

Coklat untuk dikonsumsi, baik atau tidak?

Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang artinya minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts AS.

Diperkirakan cokelat mulanya tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Cokelat sangat kaya Flavonoids epicatechin dan Gallic acid, jenis antioksidan yang melindungi pembuluh darah, menjaga kesehatan jantung, dan mencegah kanker. Cokelat juga telah terbukti dapat membantu pasien tekanan darah tinggi yang masih termasuk kategori ringan

Cokelat merupakan istilah untuk. menyebut sejenis tanaman yang bernama ilmiah Theobroma Cacao. Nama umum untuk Theobroma Cacao di wilayah Indonesia sebenarnya adalah kakao, namun lidah orang Indonesia lebih lancar mengucapkan cokelat untuk tanaman yang satu ini.

Siapa yang tidak tahu coklat??

Semua orang pasti tahu dan senang dengan coklat, baik pria maupun wanita, baik anak anak maupun orang tua pasti tahu dan gemar akan makanan bernama coklat ini. Cokelat merupakan salah satu bahan makanan yang dikenal sepanjang masa. Bagi para remaja, apalagi yang sedang dimabuk cinta cokelat ibarat lambang cinta. Bagi remaja yang sedang bersantai kurang lengkap kalau tanpa cokelat. coklat adalah makanan yang sangat terkenal diseluruh penjuru dunia karena memiliki rasa yang begitu khas dan manis yang menggoda. Namun kebanyakan kaum wanitalah yang gemar bahkan ada pula yang sampai tergila-gila akan kelezatan coklat. Sangatlah pintar seorang pria yang memberi coklat pada seorang wanita, karena coklat tidak hanya memiliki rasa yang lezat, namun memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat membahagiakan bahkan menghilangkan stress.

Cokelat atau produk olahan dari buah kakao adalah makanan sehat. Pohon kakao yang menghasilkan buah yang selanjutnya diolah menjadi coklat terdiri menjadi tiga macam, yaitu criollo, forastero dan trinitario. Kakao jenis criollo mempunyai rasa yang kompleks dan lembut, tetapi cita rasa coklatnya kurang kuat, sementara forastero memiliki cita rasa coklat yang kuat. 

Pembuatan permen coklat adalah jenis pengolahan coklat yang paling dasar, yaitu hanya dengan melelehkan coklat batangan dan dicetak pada alat pencetak, sedangkan praline adalah jenis coklat yang ditambahkan bahan pengisi (filling) dengan berbagai macam bahan pengisi misalnya kacang-kacangan atau buah-buahan segar. Coklat praline lebih menonjolkan bentuk yang menarik dan isi yang beraneka ragam dengan cara pembuatan yang sama dengan permen coklat, yakni dengan melelehkan coklat dan dicetak dengan menggunakan alat pencetak.

Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan 8 riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan. Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat ini dikarenakan titik leleh lemak kokoa yang ada di bawah suhu tubuh normal. JAdi ketika lumernya coklat yang sedang anda makan di mulut, akan menimbulkan rasa lembut yang khas yang meningkatkan aktivitas otak dan jantung yang jika dibandingkan akan lebih kuat dibanding aktivitas yang dihasilkan pada saat berciuman. Sensasi ini juga akan bertahan empat kali lebih lama.

Zat yang terkandung dalam coklat sangatlah banyak. Biji coklat misalnya memiliki kandungan alkanoid yang menyebabkan rasanya menjadi pahit. Selain itu biji coklat juga mengandung protein 9%, karbohidrat 14%, dan lemak 31%. 9% Protein yang terkandung dalam biji coklat itu memiliki kandungan fenilalanin, tyrosin, asam amino triptofan dalam jumlah besar. Sehingga dengan kandungan yang demikian beragam, menjadikan manfaat coklat bagi kesehatan tentu juga sangat beragam. 

Tidak hanya rasanya yang enak, ternyata cokelat juga memiliki fungsi yang baik untuk kesehatan. Fungsi tersebut, diantaranya:
  1. Tinggi Antioksidan
    Cokelat mengandung flavanols, sejenis flavanoid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan membantu menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan.
  2. Menurunkan Tekanan Darah 
    Dark chocolate dari beberapa hasil penelitian mampu menurunkan tekanan darah pada orang yang mempunyai tekanan darah tinggi.
  3. Menurunkan LDL Kolesterol 
    Makan coklat hitam secara teratur telah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL sebanyak 10 persen.
  4. Anti Depresi Alami 
    Cokelat mengandung serotonin, anti-depresan alami. Cokelat juga merangsang produksi endorphin, yang menciptakan perasaan bahagia dan senang. Bahkan, dari salah satu penelitian menemukan bahwa cokelat yang meleleh di dalam mulut akan menghasilkan perasaan menyenangkan yang jauh lebih lama dari pada berciuman. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa banyak orang akan memakan cokelat ketika mereka sedang tertekan. 
  5. Pelawan Kanker Beberapa penelitian telah menemukan cokelat menjadi salah satu makanan terbaik melawan kanker bersama dengan makanan seperti anggur merah, bluberry, bawang putih dan teh. Dua cara bagaimana cokelat bekerja untuk melawan kanker, yang pertama adalah dengan menghambat pembelahan sel dan yang kedua adalah mengurangi peradangan. 
  6. Mencegah Kerusakan Gigi 
    Penelitian telah menemukan bahwa theobromine dalam cokelat mampu mencegah kerusakan gigi dengan menghilangkan streptokokus mutans, bakteri yang ditemukan di rongga mulut yang memberikan kontribusi terhadap kerusakan gigi. 
  7. Tinggi Magnesium 
    Tanaman kakao mengandung lebih tinggi magnesium dibandingkan dengan tanaman lain. Magnesium adalah mineral penting yang membantu dalam proses regulasi sistem pencernaan, saraf, dan kardiovaskuler. Karena itu banyak orang yang mengalami kekurangan magnesium, menambahkan dark chocolate yang kaya akan magnesium untuk dapat meningkatkan kesehatan tubuhnya secara keseluruhan. 
  8. Kesehatan Otak 
    Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa coklat hitam baik untuk kesehatan otak. Para peneliti di Johns Hopkins University menemukan bahwa cokelat mampu melindungi sel saraf otak dari kerusakan yang lebih lanjut pada saat terjadi serangan stroke. Dark chocolate juga telah diketahui mampu untuk meningkatkan memori otak manusia. Para peneliti di Institut Salk California menemukan bahwa suatu bahan kimia dalam coklat yang disebut epikatekin mampu meningkatkan memori tikus.

Inilah beberapa mitos dan fakta seputar cokelat 

Jika anda penggemar cokelat batangan, truffle atau minuman cokelat, mungkin anda berfikir bahwa coklat itu sangat lezat. Tapi bagi anda yang tidak suka, mungkin sempat berfikir bahwa cokelat adalah makanan yang buruk, penuh lemak jenuh dan mengandung banyak kafein. Sebenarnya cokelat dapat menjadi bagian dari diet sehat. Beberapa fakta dan mitos tentang cokelat berikut ini: 
  1. Mitos: Cokelat tinggi kafein. 
    Fakta: Makan cokelat dapat membuat Anda merasa senang dan tenang. Kafein dalam cokelat yang membuat Anda merasa demikian. Kadar kafein dalam cokelat tidak terlalu tinggi. Dalam 150 gram cokelat batangan atau 800 gram susu cokelat hanya mengandung 6 mg kafein. Jumlah yang sama dengan yang terkandung dalam kopi tanpa kafein. 
  2. Mitos: Cokelat tinggi lemak jenuh dan kolesterol yang buruk bagi tubuh. 
    Fakta: Asam stearat, yaitu asam lemak jenuh utama yang ditemukan dalam cokelat sangat unik. Penelitian telah menunjukkan bahwa asam stearat tidak meningkatkan kadar kolesterol. Asam lemak dalam cokelat juga termasuk asam lemak baik. Dari hasil penelitian terbukti, makan 150 gram cokelat batang terbukti meningkatkan HDL. 
  3. Mitos: Cokelat tidak memiliki nilai gizi. 
    Fakta: Cokelat adalah sumber magnesium, tembaga dan seng yang baik bagi tubuh. Cokelat juga kaya polifenol (sebuah antioksidan yang juga ditemukan dalam teh dan anggur merah) yang telah dikaitkan dengan penurunan resiko penyakit jantung koroner. Sebuah cokelat rata-rata mengandung antioksidan dalam jumlah yang sama dengan 500 gram anggur merah. Menurut sebuah studi bersama antara Universitas Tufts di Boston dan University of L’Aquila di Italia. Satu porsi cokelat pekat mengandung antioksidan lebih banyak dibandingkan cokelat 13 susu. Selain kaya antioksidan, cokelat juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan resistensi insulin. Namun penelitian ini tidak menyarankan orang dengan tekanan darah tinggi mengonsumsi cokelat pekat sebagai pengganti obat. Tetapi bahwa flavonoid dalam cokelat pekat mungkin memiliki efek positif pada tekanan darah dan resistensi insulin. 
  4. Mitos: Cokelat menyebabkan gigi berlubang. 
    Fakta: Rongga pada gigi terbentuk ketika bakteri dalam mulut memetabolisme gula dan pati dari semua jenis makanan (soda, permen, jus, roti, nasi dan pasta) untuk menghasilkan asam. Asam ini kemudian menempel pada enamel (lapisan paling luar) gigi yang makin lama kemudian akan menyebabkan rongga. Kandungan protein, kalsium dan fosfat dari cokelat susu dapat melindungi enamel gigi, dan secara alamiah kandungan lemak cokelat ini membersihkan mulut lebih cepat dari permen, mengurangi jumlah waktu terjadinya kontak langsung antara gula dengan permukaan gigi. 
  5. Mitos: Cokelat menyebabkan sakit kepala. 
    Fakta: Sebuah studi oleh University of Pittsburgh telah menunjukkan ada hubungan antara cokelat dan sakit kepala. Sakit kepala kronis sempat dianggap disebabkan oleh amina dalam makanan (termasuk histamin dan beta-Phenylethylamine) seperti keju cheddar, kacang tanah, daging asap, cokelat dan alkohol. Hasil studi yang dilakukan terhadap 63 penderita sakit kepala kronis ini kemudian menghilangkan cokelat sebagai makanan penyebab sakit kepala. 
  6. Mitos: Cokelat menyebabkan jerawat.
    Fakta: Studi dalam dua puluh tahun terakhir telah mengeliminasi cokelat sebagai penyebab jerawat. Bahkan, banyak yang meragukan dermatologis diet memainkan setiap peran yang signifikan dalam perkembangan jerawat. Jerawat sekarang diyakini 14 disebabkan oleh kombinasi kadar bakteri tinggi dan minyak pada kulit 
  7. 7. Mitos: Cokelat menyebabkan kenaikan berat badan. 
    Fakta: Makanan apapun dapat menjadi bagian dari diet yang sehat jika dikonsumsi sesuai aturan. Sebuah cokelat rata-rata mengandung 220 kalori, yang cukup rendah untuk menjadi bagian dari diet mengendalikan berat badan. Menikmati sepotong cokelat sesekali dapat mengurangi risiko makan berlebihan yang parah, yang dapat terjadi ketika Anda merasa kehilangan makanan favorit Anda. Penelitian sekarang menunjukkan bahwa cokelat dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, bila dikonsumsi secara wajar. 
 
Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat. 

2 comments:

  1. kalau saya mah alergi coklat.. dulu suka makan coklat krn kupikir coklat itu mengenyangkan dan bisa buat atasi stres. eh malah kebanyakan jadinya sekarang alergi hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. alergi memang tidak bisa disembuhkan kak, tapi bisa diperbaiki kadarnya dengan paparan. Sedikit-sedikit dimakan nantinya alerginya mulai membaik, -menurut penelitian-.
      asal jangan sekaligus aja makannya, yang ada kambuh alerginya nanti, :)

      Delete

TInggalin komen yaa... :))