Friday, 17 July 2015

Toleransi?

Apa sebenarnya makna dari toleransi? Ketika hari raya justru kita mengagung-agungkan ritual kita sendiri. Ketika hari raya bukan lagi tentang menangnya hati. Melainkan caci maki.  Tidak, sudah tentu hanya segelintirnya yang melakukan beberapa hal tadi. Kebanyakan peduli, acuh-takacuh atau malah apatis terhadap toleransi.
Banyak yang kini sedang membumikan kalimat toleransi. Jadi menurut KBBI toleransi berasal dari kata toleran, yang artinya bersikap atau bersifat menenggang (membolehkan, menghargai, membiarkan) pendirian (pendapat, kebiasaan, kepercayaan, pandangan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi dalam konteks lain berarti saling menghargai semua perbedaan. Sementara toleransi yang berkembang dalam kalimat sehari-hari adalah toleransi beragama. Padahal arti kata toleransi itu begitu luas. Tidak hanya tentang keagamaan.
Dalam sebuah rumah misalnya, kamu akan menemukan ayah, ibu, kakak dan adik. Disana tak ada toleransi? Kamu salah! Karna pada keluargapun terdapat toleransi. Toleransi terhadap keputusan, pilihan dan kepercayaan. Bukan tidak mungkin dalam sebuah rumah, sang anak menginginkan poin A sedangkan ibunya mengharapkan poin B. Lalu apakah terjadi pertengkaran? Mungkin saja. Karna ego setiap orang tentulah tidak sama.
Bahasan berat memang, karna aku pun belum tentu bisa bertoleransi dengan baik. Tapi sedikit tergelitik dengan beberapa status teman di Line yang sedang menggemborm-gemborkan toleransi. Satu diantaranya menuji salah satu agama, yang di tempat ibadahnya dengan jelas terpampang mengucapkan Selamat Hari Raya. Satu lainnya sedang mempertanyakan toleransi karna tidak salah satu agama tidak menghormati perbedaan beragama.
Lalu, bagaimana makna tolerasi itu bagimu?
Sudah cukup bertolerankah kamu terhadap dirimu, keluargamu dan lingkunganmu? Masihkah kamu mencaci perbedaan? Masihkah kamu memaksakan pilihanmu?
Tidak ada yang baik memang, tapi sebaiknya bukankah kita menyadari bahwa sesungguhnya kita hidup? Bagimu mungkin berbeda itu tak biasa. Menjadi dominan di keluarga. Bisa menentukan pilihan. Tapi kamu menentukan pilihan itu, apa kamu yakin tidak melukai yang lain?
Kita hanya bisa berusaha menjadi baik. Tidak sepenuhnya baik. Karena berbuat baik kepada mereka adalah untuk kita sendiri.

Untuk direnungkan.. Mungkin kini kita ada pada bagian utama, dominan, mayoritas. Lalu bagaimana jika kelak kita ada di posisi mereka? Di tepian, minoritas, tersisihkan?
Haruskah toleransi tergadaikan oleh ego? Haruskah sosialisasi hilang hanya karna berbeda? Maka, sentuhlah hati masing-masing. Karna kita menemukan jawabannya di sana. Pada dasar hati untuk berbagi.

Wednesday, 8 July 2015

(Review) Twivortiare 2 - Ika Natassa

Image sources : Google

Judul : Twivortiare 2
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 488 halaman
Genre : Metropop, Romance
You know you're in love with the right person when falling in love with him turns you into the best version of yourself.
Sudah cukup lama menantikan keluarnya buku Ika Natassa yang satu ini karena sudah dibuat melting sama kisahnya di buku Twivortiare. Eh buat yang belum baca buku-bukunya bisa lhoo dicari sinopsisnya. Pasti banyak bertebaran dan bisa dijadikan pertimbangan untuk membaca. :)
Ini adalah sekuel dari buku Twivortiare yang isinya cukup berbeda dari novel kebanyakan. Bila biasanya penulis menggunakan narasi untuk menceritakan kisahnya, di buku ini Ika menggunakan 160 karakter di twitter yang akhirnya dijadikan sebuah buku.

------------------------------------------------

Seperti pula pada novel-novel Ika lainnya yang khas dengan gaya kelas atasnya, ada dua tokoh utama di sini Alex yang seorang Banker yang lucu dan romantis sedangkan Beno seorang dokter bedah yang cuek, polos dan apa adanya. Keduanya memiliki sifat yang sama sekali berbeda namun pada akhirnya dipersatukan dalam kisah cinta yang sebenarnya tiba-tiba.
Setelah proses rujuk, mereka akhirnya hidup dalam keharmonisannya sendiri. Di buku ke-2 ini Alex dan Beno sudah mulai akur dan jarang berantem. Sudah saling mengerti satu sama lain. Secara fisik digambarkan bahwa keluarga ini merupakan keluarga yang sempurna. Apa yang kurang coba dengan istri yang cantik dan pintar memuji, lalu suami tampan yang tetap romantis meski dengan caranya sendiri. Ini yang tak henti dipuja-puji Alex dalam  akun twitter-nya. Tak ayal, puluhan bahkan ribuan followersnya menjadi fans Beno dalam waktu singkat. Meskipun Beno orangnya lempeng dan cuek banget.
Tapi tunggu, siapa bilang semua sudah sempurna? Mereka mungkin terlihat bahagia, tapi mereka masih banyak kurangnya. Contohnya setelah 8tahun pernikahannya ternyata Alex dan Beno masih harus sabar menanti buah hati ada diantara mereka. Ini juga yang membuat Alex dan Beno cukup stress. Ditambah dengan pertanyaan dari pihak luar yang selalu ada. See, tidak semua berjalan lancar. Tapi mereka tetap bersabar dan akhirnya mendapatkan Arga "Little Beno" ditengah-tengah mereka.

-------------------------------------------------

  • Membaca kicauan @alexandrarheaw ini kita seperti sedang melihat orang yang memang sebenarnya ada. Bagaimana kisah ini memang dibuat seolah-olah nyata beserta account twitternya. Jadi kita bisa berinteraksi langsung dengan Alex di Twitter.
  • Buku ini juga cukup banyak memuat bahasa Inggris, secara tidak langsung kita bisa belajar bahasa yang bisa digunakan sehari-hari. Bukan melupakan bahasa ibu lhoo ya. Tapi belajar bahasa lain itu penting juga untuk hubungan sosial kita. Ini bisa dibilang kelebihan juga kekurangan sih. Tergantung dilihat dari sisi mana kita menilainya.
  • Oh, ya. point terakhirnya adalah karna Alex adalah orang yang melek teknologi jadi kita juga sembari tau beberapa media sosial yang digunakan, bisa juga aplikasi-aplikasi lainnya yang digunakan Alex.

-------------------------------------------------
Beberapa kalimat yang menarik untuk sekedar dilewatkan:

  1. Love is a lot like Google. If you make your search too spesific, you'll never find what you're looking for. 
  2. Life is almost perfect when the man that you want is the same person as the man that you need.
  3. Sepanjang hari aku hidup untuk menolong orang, sepanjang hari itu juga aku bertahan. Karena aku tahu, setelah setiap hari yang berat itu aku punya kamu sebagai tujuan pulang
  4. Disayangi dengan bukti perbuatan, itu lebih indah dari kata-kata. Words can lie, but his hugs and kisses are always genuine.
  5. Bertemu jodoh itu cuma 3 faktor kok : 1. Kesempatan 2. Kemauan 3. Takdir

Buat novel ini? Aku kasih 5 bintang. Bagus banget. Setiap pembaca dibuat jatuh cinta akan sosok Beno. <3